6 Trik Jitu Melindungi Anak Remaja dari Jerat Pergaulan Bebas

Tips melindungi anak dari pergaulan bebas

Keluarga, atau dalam hal ini orangtua, merupakan baris pertahanan pertama yang bertanggung jawab penuh melindungi anak.

Jika Anda tak cepat-cepat mengambil langkah bijak, bukan tidak
mungkin anak Anda ikut terseret arus pergaulan bebas yang semakin
mengkhawatirkan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

1. Ajak anak diskusi

Tak dapat dipungkiri jika masa remaja adalah masa paling
sibuknya anak. Namun ketika anak dan Anda sama-sama punya waktu luang,
manfaatkanlah untuk saling bertanya kabar dan bertukar cerita.

Anda bisa memancing obrolan dari topik yang paling sederhana.
Misalnya, menanyakan apa saja aktivitas anak di sekolah dan bagaimana
anak Anda biasanya bergaul dengan teman-temannya. Setelah itu, barulah
Anda giring obrolan ke topik utama. Jelaskan pada anak apa itu pergaulan
bebas secara umum, apa saja hal-hal yang masuk ke dalam tindakan
tersebut, dan apa bahayanya bagi anak Anda juga orang-orang di
sekitarnya.

Jelaskan secara perlahan dengan bahasa yang mudah dimengerti
anak. Persilakan anak untuk bertanya tentang hal apa saja yang sekiranya
masih membuat mereka bingung. Jangan sungkan untuk mengatakan ‘tidak
tahu’ jika Anda memang belum mengetahui jawaban dari pertanyaannya.

2. Beri pendidikan seksual

Anak remaja punya rasa penasaran yang tinggi tentang seks dan
seksualitas. Ini adalah bagian alami dari proses tumbuh kembangnya.
Namun, rasa penasaran yang tidak didampingi oleh pengetahuan mumpuni
dapat menuntun anak memuaskan rasa ingin tahunya lewat saluran lain yang
umumnya tidak tepat dan bisa jadi berbahaya. Misalnya dari internet,
film porno, mitos-mitos, serta tekanan teman sebaya.

Di sinilah peran Anda sebagai orangtua sangat
diperlukan. Pergaulan bebas sangat erat dengan aktivitas seks yang tidak
aman dan berisiko. Maka, mulailah mengenalkan pendidikan seksual kepada anak sejak dini meski obrolan seputar seks mungkin masih tergolong tabu untuk dibicarakan terang-terangan.

Pendidikan seksual bukan hanyalah mengenai hubungan seks semata.
Anda dapat mulai dengan menjelaskan misalnya mengenai perbedaan tubuh
laki-laki dan perempuan secara umum, perubahan tubuh ketika puber, bagaimana t
pula anak untuk berani menolak atau melarikan diri ketika ada orang
asing yang menyentuh area-area tersebut.

Ya. Pendidikan seksual bukan hanya menjaga anak remaja dari
pergaulan bebas akibat ingin “coba-coba” karena penasaran. Pendidikan
seksual dini juga dapat melindungi anak Anda dari bahaya pelecehan
seksual oleh orang-orang sekitar.

Singkirkan semua kecanggungan yang mungkin Anda rasakan ketika
akan menyampaikan hal ini pada anak. Ingatlah bahwa kesehatan, keamanan,
dan kesejahteraan anak jauh lebih penting daripada kerisian sementara.

Pastikan Anda tidak menjelaskan secara berbelit-belit karena anak
Anda bisa salah tangkap atau justru kehilangan minat terhadap topik
yang dibicarakan. Buatlah diskusi ringan ini dalam beberapa
kesempatan. Dengan begitu, anak jadi punya waktu untuk menyerap dan
mengingat informasi yang didapat.

3. Terapkan aturan yang tegas di rumah

Menerapkan aturan tegas di rumah merupakan cara jitu yang bisa
dilakukan orangtua untuk menghindari pergaulan bebas pada remaja.
Beberapa aturan yang perlu ditegakkan misalnya soal jam pulang malam.

Sampaikan pada setiap anak, baik itu laki-laki maupun perempuan,
tidak boleh pulang larut malam. Mintalah anak-anak untuk sampai di rumah
setidaknya pada pukul 8 malam. Kecuali jika memang ada urusan lain
dengan alasan yang kuat.

Selain itu, buatlah larangan untuk tidak mengajak teman-teman lawan jenisnya bermain di area kamar anak Anda.

4. Kenali setiap teman-teman anak Anda

Dalam banyak kasus, perilaku anak remaja tercermin dari
lingkungan perteman mereka sehari-hari. Ya, kasus penyalahgunaan
narkoba, minuman keras, bahkan seks bebas bisa dipicu jika anak-anak
Anda bermain dan berkumpul di lingkungan yang mendukung hal-hal
tersebut.

Nah, maka dari itu, pastikan Anda mengenali semua teman-teman
anak Anda dengan baik. Bila perlu, mintalah anak Anda untuk mengajak
teman-temannya ke rumah dan berkenalan dengan Anda.

Mengetahui lingkaran perteman anak juga memungkinkan Anda untuk
mengenal orangtua anak-anak lain. Alhasil, Anda juga bisa bertukar
pikiran dan informasi tentang tips mendidik anak dengan orangtua
lainnya.

5. Awasi aktivitas anak sehari-hari

Usahakan Anda selalu memantau dan mengawasi semua kegiatan
yang anak-anak lakukan. Anda bisa meminta anak Anda mengabari setiap
kali mereka akan beraktivitas atau pergi ke suatu tempat. Pastikan juga
Anda mengetahui kapan mereka akan pulang.

Anda bisa berkirim pesan singkat, menelepon, atau melakukan
panggilan video dengan anak Anda guna memastikan kabar dan
keberadaannya. Berikan pemahaman pada anak bahwa apa yang Anda lakukan
ini bukan sebagai bentuk kekangan, tapi pengawasan.

Pada dasarnya, setiap orangtua punya caranya masing-masing untuk
mengawasi anak-anaknya. Apa pun caranya, pastikan bahwa anak Anda tidak
merasa keberatan atau bahkan tertekan dengan hal tersebut. Sepakati apa
yang paling baik untuk anak dan juga diri Anda sebagai orangtua.

6. Dukung anak melakukan hobi yang ia sukai

Masa remaja adalah masa anak sedang aktif-aktifnya mencoba
berbagai kegiatan. Apa pun kegiatan yang dipilih anak selama tergolong
positif, dukunglah. Jika anak Anda sedang gemar-gemarnya bermain sepak
bola, Anda bisa mengikutsertakannya dalam klub sepak bola. Begitu pula
jika anak Anda suka melukis atau menggambar, Anda bisa membelikan
seperangkat alat gambar untuknya.

Intinya, alihkan perhatian anak dari pergaulan bebas melalui berbagai aktivitas positif yang ia sukai.

Tinggalkan komentar