Indonesia Darurat Narkotika !

DARURAT narkotika yang bergema sejak beberapa tahun yang lalu, awalnya muncul dari satu kesimpulan. Bersama tujuh pejabat senior di negeri ini sebagai bentuk keprihatinan bersama terhadap permasalahan narkotika yg tak kunjung reda, malah terus tumbuh dengan subur di negeri ini. Situasi darurat yang memprihatin­kan ini juga terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan, hingga 2018 … Lanjutkan membaca Indonesia Darurat Narkotika !

6 Trik Jitu Melindungi Anak Remaja dari Jerat Pergaulan Bebas

Tips melindungi anak dari pergaulan bebas Keluarga, atau dalam hal ini orangtua, merupakan baris pertahanan pertama yang bertanggung jawab penuh melindungi anak. Jika Anda tak cepat-cepat mengambil langkah bijak, bukan tidak mungkin anak Anda ikut terseret arus pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan: 1. Ajak anak diskusi Tak dapat … Lanjutkan membaca 6 Trik Jitu Melindungi Anak Remaja dari Jerat Pergaulan Bebas

DEAR MUSLIMAH

wahai muslimah ,jika kau mencintai seseorang yang belum tentu menjadi jodohmu kelak maka jangan kau biarkan kulitmu tersentuh sedikit pun ,bungkus rapi-rapi untuk suamimu kelak,dan jika kau mencintai seseorang janganlah berlebih lebih -lebihan dalam mengaguminya karena allah tak suka pada hambanya yang berlebih lebihan dan allah cemberu jika kau menduakanya maka jaga pandanganmu sebelum pada … Lanjutkan membaca DEAR MUSLIMAH

Pergaulan bebas dikalangan remaja

Pergaulan bebas yang terjadi dikalagan remaja sekarang banyak terjadi kurangnya bimbingan orangtua terhadap anak”nya banyak sekali seks bebas yang dilakukan banyak remaja diindonesia hampir 40%  pergaulan bebas tersebut disebabkan karena faktor keluarga maupun faktor lingkungan Faktor yang disebabkan keluarga adalah kurang bimbingan orangtua , kurang perhatian dan banyak anak yang broken home faktor” itulah yang … Lanjutkan membaca Pergaulan bebas dikalangan remaja

Tindak kriminal di Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orang tua. PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku kriminal di Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat, sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan. Banyaknya pelaku kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia Internasional, karena tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik Indonesia yang sampai saat ini masih dipandang memiliki banyak warga yang ramah dan berbudi baik. KONTRA: Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai penyebab seseorang menjadi pelaku kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal yang disebabkan salah bimbingan orang tua, namun jauh lebih banyak pelaku kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak baik dari dirinya sendiri, atau tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin, membutuhkan makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan merampok. Ia tidak diajari orang tuanya, namun keadaan-lah yang mendesaknya untuk melakukan tindak kriminal. 2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya Indonesia. PRO: Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia semakin berkembang, terlihat dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya topik-topik hiburan. Acara-acara seperti Reality Show sangat mendorong Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga akhirnya membuat Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali, kemajuan tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar negri, sampai para generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai kebudayaan asli Indonesia, seperti seni-seni tari, wayang, batik, patung-patung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya. KONTRA: Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung tema seperti di luar negri itu merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia, dan dapat membantu Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Namun pernyataan bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya Indonesia sangat tak dapat ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya Indonesia dapat lebih mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang masih belum menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya dengan kenyataan bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke Indonesia, maka budaya Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari Indonesia untuk dikenal dunia Internasional. 3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun. PRO: Merokok sangat berbahaya, tidak baik untuk kesehatan, dan tidak disukai banyak orang. Bahkan di kemasan rokok-pun dituliskan bahaya merokok seperti kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Jadi apabila seorang warga Indonesia merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, sebab merokok tidak baik untuk kesehatan. Dengan menurunnya cara berpikir orang tersebut, otomatis hasil kerja orang tersebut tidak akan maksimal, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa semua perokok berat adalah anak bangsa dengan kualitas yang tidak maksmal. KONTRA: Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas seseorang. Bakan seorang yang tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang rendah, dan seorang perokok berat, bisa jadi adalah orang yang jenius. Itu semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan kemampuan otaknya. Kesehatan memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun tidak bisa disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan. 4. Ped

Tindak kriminal di Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orang tua. PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku kriminal di Indonesia ini … Lanjutkan membaca Tindak kriminal di Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orang tua. PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku kriminal di Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat, sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan. Banyaknya pelaku kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia Internasional, karena tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik Indonesia yang sampai saat ini masih dipandang memiliki banyak warga yang ramah dan berbudi baik. KONTRA: Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai penyebab seseorang menjadi pelaku kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal yang disebabkan salah bimbingan orang tua, namun jauh lebih banyak pelaku kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak baik dari dirinya sendiri, atau tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin, membutuhkan makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan merampok. Ia tidak diajari orang tuanya, namun keadaan-lah yang mendesaknya untuk melakukan tindak kriminal. 2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya Indonesia. PRO: Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia semakin berkembang, terlihat dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya topik-topik hiburan. Acara-acara seperti Reality Show sangat mendorong Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga akhirnya membuat Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali, kemajuan tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar negri, sampai para generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai kebudayaan asli Indonesia, seperti seni-seni tari, wayang, batik, patung-patung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya. KONTRA: Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung tema seperti di luar negri itu merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia, dan dapat membantu Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Namun pernyataan bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya Indonesia sangat tak dapat ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya Indonesia dapat lebih mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang masih belum menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya dengan kenyataan bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke Indonesia, maka budaya Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari Indonesia untuk dikenal dunia Internasional. 3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun. PRO: Merokok sangat berbahaya, tidak baik untuk kesehatan, dan tidak disukai banyak orang. Bahkan di kemasan rokok-pun dituliskan bahaya merokok seperti kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Jadi apabila seorang warga Indonesia merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, sebab merokok tidak baik untuk kesehatan. Dengan menurunnya cara berpikir orang tersebut, otomatis hasil kerja orang tersebut tidak akan maksimal, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa semua perokok berat adalah anak bangsa dengan kualitas yang tidak maksmal. KONTRA: Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas seseorang. Bakan seorang yang tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang rendah, dan seorang perokok berat, bisa jadi adalah orang yang jenius. Itu semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan kemampuan otaknya. Kesehatan memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun tidak bisa disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan. 4. Ped